SLAMAT DATANG

Selasa, 26 Oktober 2010

6 Tanda Global Warming

1. MELELEHNYA ES DI KUTUB UTARA

Pulau es yang pecah sebagian di gletser peterman greendland tentu saja membuat khawatir bagi sebagian orang dan negara – negara yang berada di sekitar dimana Pulau Es telah mencair seperti, kepulauan Haiti. Mencairnya ES di kutub utara memang tak bisa dihindari mungkin karena pemanasan global (global Warming). Akibat ulah manusia juga.

Di beritakan Sebuah pulau es, yang berukuran 4 kali kota Manhatan, dengan tebal setengah dari tinggi bangunan Empire State, telah terpisah dari gletser utama Greenland.

Gambar satelit menunjukan Gletser Peterman, yang terletak 1000 kilometer sebelah selatan kutub utara, telah kehilangan seperempat bagiannya. Pulau es tersebut mengandung air yang bisa mencukupi kebutuhan air di AS selama 120 hari.

Para ilmuwan belum bisa memastikan apakah fenomena alam Mencairnya Pulau ES di Kutub Utara disebabkan oleh pemanasan global (Global Warming) atau ada sebab lain. Catatan tentang gletser dan air dibawahnya masih terlalu dini untuk dijadikan bukti. Namun, terpisahnya es dari Greenland diperkirakan akibat aliran air dibawah gletser tersebut.

Perlu dicatat pulau es baru ini memiliki luas 100 meter persegi, dengan tebal lebih dari 600 kaki. Ratusan gunung es terpisah dari gletser Greenland setiap tahun. Pemisahan pulau es sebesar ini terakhir kali terjadi pada tahun 1962.

Pulau es ini dapat menyatu dengan daratan, kemudian terpecah menjadi bongkahan kecil, atau mengapung menghadang kapal dan dapat menenggelamkan Kapal seperti kapal Titanic tempo dulu.

2. MENINGKATNYA AIR LAUT

Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21.

Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.

Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades.

3. NAIKNYA SUHU UDARA

Pemanasan global ini diakibatkan banyaknya volume sampah yang ada di permukaan bumi, tidak hanya pemanasan udara saja tetapi, dengan meningkatnya suhu global juga diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Namun pemanasan global ini terjadi dalam kehidupan di bumi ini, pemanasan ini merupakan perubahan suhu udara yang normal menjadi suhu udara yang memiliki tegangan yang cukup panas.

Pemanasan terjadi karena bergesernya lapisan dari atsmosfer tersebut. Maka pemanasan terus terjadi secara terus-menerus tanpa adanya suatu penetapan yang terjadi, sehingga suhu udara selalu mengalami perubahan yang tidak dapat di duga-duga.

4. NAIKNYA SUHU AIR

Karena kadar CO2 meningkat panas matahari terperangkap di bumi, mengakibatkan suhu udara semakin meningkat. Karena panas, suhu air laut menjadi lebih hangat. Hal ini menyebabkan biota laut mati. Suhu air laut yang meningkat membuat es di kedua kutub mencair. Es abadi yang ada di puncak-puncak gunung juga mencair. Pencairan es ini membuat ketinggian air laut meningkat, alias kita semakin tenggelam.
Panasnya suhu juga membuat tingkat penguapan tinggi. Tidak hanya di laut tetapi juga di darat. Maka terjadilah kekeringan. Kadar uap air yang tinggi di atmosfer meningkatkan potensi terjadinya badai. Saat badai melewati perairan yang hangat tadi ia akan semakin membesar. Singkatnya akan terjadi badai yang lebih besar dan lebih sering terjadi.
Pohon-pohon akan mati karena panas dan kekeringan. Dengan demikian bumi semakin tidak mampu mengubah CO2 menjadi O2.

5. MENCAIRNYA TANAH BEKU PERMANEN

Tidak hanya peningkatan suhu planet yang melelehkan glasier keras, tapi hal ini tampaknya melunakkan permukaan lapisan tanah yang secara permanen beku di bawah permukaan tanah. Pelunakan ini menyebabkan bagian bawah mengecil dan terjadi kekosongan sehingga dapat membuat lubang dan merusak struktur seperti rel kereta api, jalan raya dan rumah. Efek destabilisasi pada pelunakan lapisan beku pada daerah tinggi, contoh di gunung, dapat menyebabkan geseran batuan dan lumpur.

6. KONDISI CUACA YANG TIDAK MENYEHATKAN

Perubahan cuaca yang sangat signifikan dapat kita rasakan bersama sama, dihari yang sama kita bisa merasakan bagaimana teriknya matahari yang menyengat kulit lalu beberapa lama kemudian cuaca menjadi mendung dengan semilir angin yang begitu kencang, lalu bunyi petir yang menggelegar lalu turunlah hujan yang begitu derah turun dari langit membasahi bumi. Perubahan iklim yang tentunya sangat mengganggu aktivitas kita sehari hari bahkan dapat mengganggu kesehatan kita.

Perubahan iklim, yang saat sekarang merupakan issue yang sangat berkembang dibelahan dunia manapun. Konfrensi tingkat tinggi tentang perubahan iklim dilaksanakan, bahkan mencetuskan perjanjian untuk menyiasati perubahan iklim. Tentunya masalah ini merupakan masalah main-main. Ini sangatlah serius, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak dan juga nasip anak cucu kita dikemudian hari kelak. Dari perubahan iklim bagian yang paling menarik tentunya adalah “pemanasan global” , bumi semakin hari semakin panas oleh sinar matahari. Jika pemanasan global terus dibiarkan banyak daratan daratan yang akan tenggelam, apalagi di negara kepulauan seperti di negeri kita ini. Jika pola berpikir kita “ Masa itu akan datang nanti, masih begitu lama puluhan atau bahkan ratusan tahun yang akan datang” tetapi tanpa kita sadari dampak dari pemanasan global itu sendiri sudah kita rasakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar